Warna Memar yang Sering Diabaikan dan Bisa Menandakan Sesuatu Serius
8 Warna Memar yang Sering Diabaikan dan Bisa Menandakan Sesuatu Serius
Warna Memar sering dianggap hal sepele. Kebanyakan orang mengira memar hanya muncul karena terbentur meja, jatuh, atau aktivitas fisik ringan. Padahal, warna memar sebenarnya bisa memberikan petunjuk penting tentang apa yang sedang terjadi di dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, warna memar bahkan bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang serius.
Memahami arti warna memar bukan untuk membuat panik, tetapi agar kita lebih peka terhadap sinyal yang dikirim tubuh. Berikut ini adalah 8 warna memar yang sering diabaikan dan makna kesehatan di baliknya.
1. Memar Merah

Warna Memar berwarna merah biasanya muncul paling awal, tepat setelah benturan atau cedera. Warna merah berasal dari pembuluh darah kecil yang pecah dan darah segar yang terperangkap di bawah kulit.
Dalam kondisi normal, memar merah bukanlah hal berbahaya. Namun, jika memar merah:
-
Muncul tanpa benturan
-
Terasa sangat nyeri
-
Disertai pembengkakan berlebihan
ini bisa menandakan peradangan, infeksi, atau gangguan pembuluh darah. Jika sering muncul tanpa sebab jelas, sebaiknya jangan diabaikan.
2. Memar Biru atau Ungu

Warna biru atau ungu adalah warna memar yang paling umum. Ini terjadi ketika darah yang keluar dari pembuluh darah mulai kehilangan oksigen.
Biasanya memar biru akan berubah warna dalam beberapa hari. Namun, memar biru yang terlalu sering muncul bisa menjadi tanda:
-
Kekurangan vitamin C atau vitamin K
-
Gangguan pembekuan darah
-
Efek samping obat pengencer darah
Jika kamu sering menemukan memar biru di tubuh tanpa ingat pernah terbentur, ini bisa menjadi sinyal kesehatan yang perlu diperiksa.
3. Memar Hitam Gelap

Memar yang tampak hampir hitam sering membuat orang khawatir, dan memang ada alasannya. Warna hitam menandakan darah yang sudah lama terperangkap di bawah kulit.
Memar hitam bisa menandakan:
-
Cedera yang cukup dalam
-
Benturan keras pada jaringan otot
-
Gangguan sirkulasi darah
Jika memar hitam disertai rasa nyeri hebat, mati rasa, atau tidak kunjung membaik lebih dari dua minggu, kondisi ini bisa menjadi tanda masalah serius yang membutuhkan pemeriksaan medis.
4. Memar Hijau

Memar hijau biasanya muncul saat tubuh mulai memecah sel darah merah yang rusak. Ini adalah bagian dari proses penyembuhan alami.
Namun, memar hijau yang muncul:
-
Terlalu lama
-
Sering berulang
-
Disertai kelelahan berlebihan
bisa mengindikasikan gangguan hati atau metabolisme bilirubin. Hati berperan penting dalam memproses sisa darah, sehingga warna ini tidak selalu boleh dianggap normal.
Baca juga : 9 Warna Urine dan Apa yang Diungkapnya Tentang Kesehatan Tubuhmu
5. Memar Kuning
Memar kuning sering muncul di tahap akhir penyembuhan. Warna ini berasal dari bilirubin yang terbentuk saat tubuh mengurai sel darah merah.
Meski sering dianggap tanda pemulihan, memar kuning yang:
-
Muncul tanpa fase warna lain
-
Terlihat sangat luas
-
Disertai kulit atau mata menguning
bisa menjadi tanda masalah fungsi hati atau gangguan empedu. Kondisi ini perlu diperhatikan lebih serius.
6. Memar Cokelat
Memar cokelat biasanya muncul jika memar sudah lama atau sering terjadi di area yang sama. Warna ini bisa menandakan penumpukan pigmen akibat perdarahan berulang.
Memar cokelat bisa menjadi tanda:
-
Gangguan sirkulasi darah kronis
-
Diabetes
-
Masalah pembuluh darah perifer
Jika memar cokelat sering muncul di kaki, terutama pada orang dewasa atau lansia, ini bisa menjadi peringatan gangguan aliran darah.
7. Memar Abu-abu atau Keabu-abuan
Memar dengan warna abu-abu atau pucat tergolong jarang dan sering diabaikan. Warna ini bisa muncul pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kondisi ini bisa terkait dengan:
-
Infeksi serius
-
Gangguan sistem imun
-
Efek samping obat tertentu
Memar dengan warna ini tidak boleh dianggap normal, apalagi jika disertai demam, lemas, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
8. Memar yang Tidak Berubah Warna
Memar normal akan berubah warna seiring waktu. Jika memar:
-
Tidak berubah warna sama sekali
-
Bertahan lebih dari 2–3 minggu
-
Terasa keras saat disentuh
ini bisa menjadi tanda gangguan pembekuan darah, masalah sumsum tulang, atau kondisi medis lain yang serius. Memar jenis ini adalah salah satu yang paling sering diabaikan, padahal justru paling berbahaya.
Kapan Harus Waspada terhadap Memar?
Kamu perlu lebih waspada jika:
-
Memar muncul tanpa benturan
-
Memar sering dan berulang
-
Disertai mimisan atau gusi berdarah
-
Memar sangat nyeri atau membengkak
-
Memar disertai kelelahan ekstrem
Tubuh selalu memberikan sinyal, dan memar adalah salah satu bentuk komunikasinya.
Cara Mengurangi Risiko Memar Berbahaya
Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:
-
Konsumsi makanan kaya vitamin C dan K
-
Minum air yang cukup
-
Hindari benturan berulang
-
Periksa efek samping obat yang dikonsumsi
-
Segera konsultasi jika memar terlihat tidak wajar
Kesimpulan
Warna memar bukan sekadar perubahan warna kulit biasa. Dari merah hingga hitam, dari hijau hingga kuning, setiap warna bisa memberikan petunjuk tentang kondisi tubuhmu. Mengabaikan memar yang tidak wajar bisa membuat masalah kesehatan serius terlambat terdeteksi.
Mulai sekarang, jangan hanya melihat memar sebagai hal sepele. Dengarkan tubuhmu, perhatikan warnanya, dan ambil tindakan yang tepat jika ada tanda yang mencurigakan.
Baca juga : 10 Tips Memadukan Aksesoris agar Outfit Simpel Jadi Lebih Keren
